MARI JO TORANG BAKU BEKENG PANDE

Kita Sadar Kalo Kita pe Pengetahuan tentang Tareran dan Minahasa Umumnya masih kacili skali...soitu kita mulai belajar dan cari sumber sumber yang bisa membantu...dibawah ini adalah sebagian informasi yang kita dapat yang kita ingin berbage deng samua kawanua...

Tuesday, December 3, 2013

'Taar Era' Lipan dan Konimpis

--- Buah Perseteruan Waraney Sedarah ---

Peristiwa besar yang terjadi di masa lalu, sering dianggap sebagai sebuah titipan sejarah. Tak jarang, hal tersebut membentuk karakter dan sifat dasar Tou (orang, red) Minahasa. Bahkan 'pesan' yang dititipkan ini, dijadikan penanda identitas setiap daerah di Tanah Minahasa.

Seperti halnya Tou Minahasa di Desa Rumoong Atas, tepat di kaki 'Nialeran'. Penduduk yang tinggal di sekitaran Pegunungan Tumareran, begitu identik dengan kata 'Taar Era'. Dua kata ini, sangat membekas dalam diri dan ingatan orang Tareran.

Dolfie Karundeng, tokoh masyarakat Desa Rumoong Atas membeberkan sepenggal kisah dibalik dua kata ini. 'Taar Era' (pesan mereka, red) adalah titipan sejarah, buah pertempuran dua Waraney sedarah, yang dulunya bermukim di Pegunungan Tareran. Kakak-beradik ini dikenal dengan nama Lipan dan Konimpis.
"Lipan pe badan tinggi besar, kong muka jaha'. Dia pe kerja hari-hari berburu. Konimpis beda skali. Dia pe badan kecil, gaga kong bae-bae. Konimpis pe kerja hari-hari pi kobong kong batifar saguer (air nira, red)," kisahnya.

Awalnya Lipan dan Konimpis hidup rukun dengan kekurangan dan kelebihan masing-masing. Tetapi hal tersebut berubah setelah Lipan melihat adiknya sangat disenangi dan disegani oleh para penduduk yang baru mendirikan pemukiman di daerah mereka. Sedangkan Lipan justru sebaliknya, ia selalu menjauhi para penduduk. Sifat yang pemarah dan ketus, membuat penduduk selalu menghindar apabila bertemu dengannya.
"Lantaran cemburu, Lipan soo ja mulai marah pa Konimpis. Satu waktu pas Lipan pulang berburu, mo cari saguer mar konimpis soo bekeng abis. Kong bakale dorang dua," beber Karundeng.

Pertempuran kedua Waraney ini berlangsung cukup lama. Kejar-kejaran dilakoni keduanya di sekitaran kuntung (perkebunan, red) Tareran. Pertempuran ini, membuat Konimpis kelelahan dan memilih lari ke daerah Mongondow. Dan bergabung dengan raja Bogani Bantong untuk menyerang tanah Minahasa. Ketika kembali ke 'Nialeran' Konimpis dicegat oleh Lipan. Konimpis akhirnya dilumpuhkan Lipan dan akhirnya menyebabkan Konimpis hampir menemui ajalnya.
"Pas lia depe ade somo mati lantaran dia, Lipan saki hati kong minta maaf pa Konimpis. Mar Konimpis cuma bilang dorang dua salah. Dorang pe permusuhan cuma bawa perkara. Dia minta Lipan musti pesan pa penduduk, jangan sampe ada permusuhan, apalagi kalu basudara. Itu Konimpis pe permintaan sebelum dia mati," ujarnya. "Pesan itu yang akhirnya torang kenal Taar Era," pungkas Karundeng.

No comments:

Post a Comment

In Memoriam My Lovely Dog "LOU" Good Bye Buddy I Love You...!!!